Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tim DVI Polda Jatim Identifikasi Enam Korban Tambahan Robohnya Ponpes Al-Khoziny

Rabu, 08 Oktober 2025 | Oktober 08, 2025 WIB Last Updated 2025-10-09T02:56:35Z
 Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi enam jenazah tambahan dari total 67 kantong jenazah yang diterima. (Foto: Humas Polda Jatim)


detikterkini.id
--Surabaya — Proses identifikasi korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus menunjukkan perkembangan. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengungkap identitas enam jenazah santri setelah mencocokkan data antemortem dan postmortem secara teliti.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan bahwa upaya identifikasi masih berlangsung intensif di RS Bhayangkara Surabaya, dengan melibatkan sejumlah tenaga medis forensik dan ahli DNA.

“Penanganan jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny akan terus kami lakukan sampai seluruh korban teridentifikasi,” ujar Kombes Abast dalam konferensi pers, Rabu (8/10/2025) malam.

Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki, selaku Komandan Tim DVI, menjelaskan bahwa enam korban terbaru berhasil dikenali melalui kombinasi metode pemeriksaan medis, DNA, dan properti pribadi.

“Enam jenazah yang kami terima hari ini telah dipastikan identitasnya sesuai dengan data antemortem dari pihak keluarga,” ungkap Kombes Kusnan.

Berikut daftar enam korban yang berhasil teridentifikasi:

  1. Abdus Somad (17), asal Dusun Kamorang, Banjar Kedungdung, Sampang.

  2. Imam Junaidi (16), warga Kampung Nangger Alas Kokon, Modung, Bangkalan.

  3. Muhammad Fajri Ali (14), asal Kalimas Baru I, Pabean Cantian, Surabaya.

  4. Muhammad Nasihudin (15), warga Dusun Rinding Panjang, Bangka Belitung.

  5. Ahmad Sufaifi (15), asal Kampung Galba, Panjalinan, Blega, Bangkalan.

  6. Muhammad Haikal Ridwan (14), warga Dusun Barat Leke, Sendang Daja, Labang, Bangkalan.

Keenam jenazah tersebut segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di daerah masing-masing.

Dengan tambahan ini, total sudah 40 korban yang berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.

“Kami terus mempercepat proses pemeriksaan DNA dan pendalaman data antemortem. Koordinasi dengan keluarga korban menjadi kunci agar proses ini berjalan cepat dan akurat,” tambah Kombes Kusnan.

Pihak Polda Jatim juga memastikan seluruh proses identifikasi dilakukan sesuai prosedur kemanusiaan dan standar forensik internasional. Sementara tim relawan dan aparat gabungan masih terus melakukan pendataan lanjutan terhadap santri yang belum ditemukan.(Holidy)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update