![]() |
| Ketika pemerintah sibuk mengumbar janji, rakyat justru dipaksa bekerja sendiri. Itulah potret miris yang terjadi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. |
Jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara itu kini diperbaiki dengan keringat dan uang rakyat. Lubang menganga, permukaan jalan bergelombang, hingga ancaman kecelakaan setiap hari menjadi pemandangan biasa. Namun, alih-alih ada perbaikan permanen, warga justru hanya disuguhi janji-janji kosong.
“Kami sudah frustasi. Dari dulu dijanjikan akan diperbaiki, tapi sampai sekarang tidak ada bukti. Janji terus, tapi jalan tetap rusak,” tegas Mas’od, koordinator lapangan perbaikan jalan, Minggu (22/13/25).
Aksi gotong royong ini bukan sekadar perbaikan fisik, melainkan bentuk protes keras rakyat terhadap kelalaian pemerintah. Gerakan tersebut diinisiasi oleh para perantau asal Pulau Sapudi yang berdomisili di Bali, sebagai wujud kepedulian terhadap kampung halaman yang terus dianaktirikan.
“Ini bentuk kepedulian kami sebagai perantau Bali kepada masyarakat Pulau Sapudi, sekaligus bentuk protes agar pemerintah membuka mata. Kami ingin masyarakat bisa menikmati jalan yang layak seperti daerah lain,” ujar H. Sahari, salah satu ketua perantau Bali asal Sapudi.
Ironisnya, di tengah rakyat patungan memperbaiki jalan umum, kasus korupsi justru terus bermunculan dengan nilai fantastis. Kondisi ini menuai kecaman dari berbagai kalangan, termasuk aktivis.
Aktivis asal Malang, Hendy, menyebut kondisi ini sebagai bentuk ketidakadilan yang nyata. Menurutnya, rakyat hari ini hanya dijadikan “sapi perah” oleh pemerintah.
“Pejabat korupsi sampai ratusan triliun, tapi rakyat disuruh patungan memperbaiki jalan umum. Rakyat sekarang seperti sapi perah pemerintah—dipungut, diperas, tapi hak dasarnya diabaikan,” tegas Hendy.
Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah maupun pusat. Ketika jalan utama rusak bertahun-tahun tanpa perbaikan, lalu rakyat bergerak sendiri, pertanyaannya sederhana: di mana negara saat rakyat membutuhkan?
Detikterkini mencatat, aksi warga Karang Tengah ini adalah alarm keras bahwa janji tanpa aksi hanya akan melahirkan ketidakpercayaan, dan negara yang abai akan digantikan oleh solidaritas rakyatnya sendiri. (Hend/ Bush87)








