![]() |
| Sumber sekda DPD BNPM Kab. Bangkalan Jawa Timur |
detikterkini.id --Bangkalan – Dewan Pimpinan Daerah Barisan Nasional Pemuda Madura (DPD BNPM) Kabupaten Bangkalan menyoroti keras kondisi Jalan Raya Telang–Kamal, Madura Utara, yang hingga kini masih rusak dan bergelombang.
Kerusakan yang terjadi tepatnya di kawasan Madura tersebut dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan dan mencerminkan lemahnya keseriusan pemerintah dalam menangani infrastruktur jalan utama di wilayah utara Bangkalan.
Sekretaris Daerah (Sekda) DPD BNPM Bangkalan, Zekki, menyatakan keprihatinannya atas pola perbaikan jalan yang selama ini hanya mengandalkan tambal sulam tanpa memperhatikan standar teknis dan keselamatan.
Menurutnya, metode perbaikan yang tidak presisi justru memperparah kondisi jalan karena menghasilkan permukaan yang bergelombang dan tidak rata.
“Ini jalan utama dengan lalu lintas padat. Tapi yang dilakukan hanya tambal sulam asal-asalan. Bukannya aman, malah membahayakan. Ini bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleransi,” tegas Zekki, Jumat
DPD BNPM Bangkalan menilai ironis karena panjang jalan yang rusak hanya sekitar 100 meter, namun hingga kini tidak pernah ditangani secara menyeluruh dengan pengaspalan hotmix penuh.
Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan besar terkait komitmen pemerintah Kabupaten Bangkalan maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menjaga kualitas infrastruktur di wilayah Madura, khususnya jalur vital Kamal–Telang.
“Kalau cuma 100 meter saja tidak bisa dibereskan dengan baik, lalu bagaimana dengan komitmen pembangunan infrastruktur lainnya? Jangan sampai masyarakat menilai pemerintah hanya rajin menghabiskan anggaran untuk tambal sulam yang cepat rusak, bukan solusi jangka panjang,” tambah Zekki.
DPD BNPM juga mengkritik keras kebiasaan penangguhan perbaikan yang terus berulang tanpa kejelasan. Padahal, jalan tersebut kerap memicu kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor saat malam hari atau musim hujan. Menurut BNPM, sikap abai ini berpotensi menimbulkan korban jiwa dan kerugian masyarakat secara luas.
“Pemerintah daerah dan provinsi seolah menutup mata. Jalan rusak dibiarkan, tambalan dibuat tidak presisi, lalu menunggu rusak lagi untuk ditambal ulang. Ini bukan pembangunan, ini pembiaran,” kritiknya tajam.
DPD BNPM Bangkalan mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera turun langsung melakukan audit lapangan, mengevaluasi kualitas pekerjaan tambal sulam, serta merealisasikan perbaikan menyeluruh dengan standar teknis yang benar. BNPM menegaskan, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar formalitas proyek infrastruktur.
“Jangan tunggu korban berjatuhan baru bertindak. Jalan utama wilayah utara Kamal harus segera diperbaiki secara serius dan profesional,” pungkas Zekki.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari instansi terkait mengenai tanggung jawab dan rencana konkret penanganan kerusakan Jalan Raya Telang–Kamal tersebut.





