Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Abai Bertahun-tahun, Pemerintah Didesak Tanggung Jawab atas Ambruknya Rumah Warga Muharto

Selasa, 04 November 2025 | November 04, 2025 WIB Last Updated 2025-11-03T22:40:14Z


detikterkini.id
-- Kota Malang — Sebuah rumah milik warga bernama Sukandar, yang beralamat di Jalan Muharto Gang 5 RT 07/RW 09, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, ambruk setelah saluran air di samping rumahnya ambrol pada Minggu (02/11).

Insiden ini diduga terjadi akibat kondisi saluran yang telah rapuh dan tidak pernah mendapat perbaikan selama hampir satu dekade. Ambrolnya saluran tersebut membuat struktur tanah di sekitar bangunan tidak stabil hingga akhirnya rumah Sukandar roboh.

Menurut keterangan warga sekitar, kejadian ini bukan hal yang tiba-tiba. Beberapa bulan sebelumnya, Sukandar telah melaporkan tanda-tanda kerusakan pada saluran air dan dinding rumah yang mulai retak kepada perangkat lingkungan setempat. Namun, laporan itu tak kunjung mendapat tindak lanjut dari pihak terkait.

“Dua bulan lalu saya sudah melapor ke RT dan RW karena dinding rumah mulai retak dan jalan samping ambles. Kata Pak RT, laporan sudah diteruskan ke LPMK, tapi tidak ada tindakan,” ujar Sukandar dengan nada kecewa.

Warga setempat, Joko, membenarkan bahwa saluran di kawasan tersebut memang sudah lama rusak dan berpotensi menimbulkan bahaya serupa bagi rumah lain di sekitar lokasi.

“Saluran ini sudah lama rapuh. Semua aliran air dari beberapa RT bermuara di sini. Kalau tidak segera diperbaiki, bisa ambrol lagi dan menimpa rumah warga lainnya,” jelasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kota Malang maupun dinas terkait untuk melakukan perbaikan. Sementara itu, musim penghujan yang mulai tiba menambah kekhawatiran warga akan potensi kerusakan lebih lanjut.

Sukandar berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki saluran air tersebut agar tidak menimbulkan korban atau kerugian tambahan.

“Saya khawatir kalau hujan besar datang. Debit air bisa meningkat dan memperparah kerusakan. Saluran ini jadi satu-satunya aliran air bagi beberapa RT di wilayah sini,” tutupnya.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah untuk lebih cepat tanggap dalam melakukan pemeliharaan infrastruktur lingkungan, terutama di kawasan padat penduduk yang rentan terhadap kerusakan dan bencana.(Red)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update